Sabtu, 22 November 2008

Sejarah Singkat Paskibra Kota Medan

Kota Medan merupakan Kota ketiga terbesar ke-3 di Indonesia dan telah menjadi Kota Metropolitan. Salah satu faktor pendukung atas perannya sebagai Kota Metropolitan adalah para pemuda – pemuda yang memiliki pikiran dan aktivitas yang aktif yang dicurahkan untuk terselenggaranya Kota Medan sebagai Kota Metropolitan yang baik.

Mengingat akan hal tersebut, maka beberapa tokoh pemuda dalam kepaskibraan dan para siswa – siswi tingkat SMA sederajat berkumpul untuk membentuk suatu organisasi yang dapat mengembangkan kepribadian dan penyaluran bakat dan ide – ide para pemuda tingkat SMA sederajat.

Sampai dengan tahun 1999, Medan adalah kota besar yang tidak memiliki wadah organisasi yang dapat menaungi seluruh anggota paskibra satuan tingkat sekolah yang jumlah sekolahnya lebih dari 200 sekolah. Pada tanggal 14 Juli 1999 yang bertempat pada Ruang Serba Guna (Aula) Sekolah Menengah Umum Negeri 1 (SMUN 1) Medan dilaksanakan Musyawarah Besar I, untuk membentuk Organisasi yang menaungi seluruh kepentingan dan cipta kreasi anggota paskibra yang berada di Kota Medan. Berdasarkan Musyawarah tersebut disepakati organisasi tersebut diberi nama Paskibra Kota Medan yang selanjutnya disingkat menjadi PKM.

Pada pertemuan tersebut dihadiri dan disetujui oleh Para unsur pendiri yang terdiri dari Purna Paskibraka Provinsi Sumatera Utara (M.Fadli Husni, Rolyn M Purba, ST dan Wahyu Ismiyanto, ST) dan Komandan Paskibra Satuan, Kepala Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan dan Kepala Sekolah yang diundang.

Selama masa perjalanannnya PKM mengalami pasang surut aktivitas. Setelah terbentuk pada 14 Juli 1999, kegiatan pertama yang dilaksanakan adalah Latihan Gabungan (Latgab) untuk seluruh anggota paskibra satuan yang junior, atau yang masih duduk dikelas 1 tingkat smu sederajat. Selanjutnya sampai dengan tahun 2000, kegiatan dapat dibilang hampir tidak ada.
Setelah dilakukan konsolidasi ke dalam oleh pengurus yang ada pada tahun 2001,(yang dipimpin oleh M.Azka Imani, ST dan Sunaryo, SE hingga sekarang) maka kegiatan – kegiatan paskibra kota Medan berjalan kembali seperti biasanya. Sampai dengan tahun 2006, Program Kerja yang direncanakan 90% dapat berjalan dengan baik, serta anggotanya mencapai 80 satuan. Namun hal ini pun masih dianggap kurang mengingat jumlah sekolah yang mencapai 200 sekolah lebih. Keterbatasan ini dikarenakan dana yang menggerakkan roda operasional organisasi masih dinilai kurang. Maka masih banyak lagi dibutuhkan sumber daya yang tersedia yang ada di Kota Medan untuk diberdayakan, sehingga apa yang diharapkan dengan berdirinya organisasi ini dapat tercapai.

Tidak ada komentar: